VOKASI UNAIR

Peningkatan Vertical Jump Dibantu dengan Skipping

Ilustrasi peningkatan vertical jumping/dokumen penulis

VOKASI NEWS – Peningkatan vertical jump dapat dilakukan dengan dibantu teknik skipping.

Olahraga memiliki arti sebagai gerak badan yang bermanfaat untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh. Dapat dikatakan saat ini olahraga bola voli merupakan salah satu olahraga yang digemari di Indonesia. Pertandingan bola voli baru-baru ini berhasil mendapat perhatian dari rakyat Indonesia. Momentumnya setelah Megawati, mega bintang dari pemain bola voli Indonesia, mempertemuan klub Red Sparks dengan Indonesia All Star. Selain pertandingan itu, Indonesia juga melakukan pertandingan nasional yang tak kalah meriah yaitu proliga.

Olahraga bola voli merupakan olahraga tim, permainan bola voli dilakukan oleh dua tim dengan masing-masing tim berjumlah 6 orang. Dengan ukuran lapangan 18 X 9 meter, masing-masing tim diharuskan melakukan permainan itu dengan prinsip yang cukup sederhana. Prinsip sederhana itu adalah memainkan bola dengan cara menjaga bola agar tidak terjatuh di area lapangan sendiri serta menjatuhkan bola ke area lawan dengan cepat dan tepat. Dalam permainannya, bola voli  memiliki beberapa teknik yang harus dikuasi yaitu, teknik servis, teknik pasing, teknik smash dan teknik blok.

Vertical jump adalah teknik melompat yang dilakukan semaksimal mungkin dan setinggi-tingginya. Serta dengan melakukan pendarat pada titik yang sama dari awal loncatan. Dalam permainan bola voli, vertical jump dinilai penting karena dapat mengendalikan arah bola hingga jatuhnya bola (Nasuka, 2019) (Aditya, 2016). Pelaksanaan vertical jump dilakukan dengan menitikberatkan pada kekuatan otot tungkai untuk menghasilkan lompatan yang tinggi maksimal (yingling et al 2018). Vertical jump dapat diukur menggunakan vertical jump test dengan satuan sentimeter. Cara melakukannya dengan cara membandingkan raihan tangan maksimal saat berdiri dengan raihan tangan maksimal saat melompat (Pasaribu, 2020).

Skipping: Olahraga Sederhana

Skipping adalah salah satu olahraga sederhana yang dapat dilakukan dimana aja. Dikatakan sebagai olahraga sederhana karena olahraga ini hanya menggunakan seutas tali dan dapat dilakukan di dalam maupun di luar ruangan. Latihan skipping ini dilakukan dengan cara melakukan lompatan ke atas saat tali berada di bawah. Hal itu dilakukan secara berulang-ulang dengan kecepatan yang konsisten untuk menghasilkan kontraksi otot sehingga menguatkan kekuatan otot. Selain kekuatan otot, latihan skipping juga sangat membantu daya tahan, koordinasi gerak, dan meningkatkan kualitas gerak dari anggota gerak bawah.

BACA JUGA: Muhriza Kembali Tuai Prestasi dan Menjadi Awardee IISMAVO 2024: “We Prepare All Out but Let the God Do the Rest”

Posisi yang tepat untuk melakukan latihan skipping adalah berdiri tegak, kedua kaki rapat, pandangan lurus ke depan, posisikan tali berada dibelakang kaki, dan kedua ujung tali dipegang dengan kedua tangan, secara perlahan putar tali ke depan hingga melewati atas kepala, kemudian pada saat tali menyentuh lantai, lompatlah sampai kedua kaki melewati tali. Terdapat beberapa teknik untuk melakukan latihan skipping antara lain adalah, melompati tali menggunakan kedua kaki dan berdiam di tempat, menggunakan salah satu kaki secara bergantian dan diam di tempat, menggunakan salah satu kaki dengan berjalan.

Hubungan Skipping dengan Vertical Jump

Latihan skipping yang merupakan salah satu latihan pliometrik dan memiliki konsep yaitu stretch-shortening cycle yang digambarkan dengan siklus kontraksi cepat. Latihan skipping juga memberi reaksi kontraksi yang sangat kuat yang merupakan respon dari pembebanan dinamis yang cepat dari otot yang terlibat. Pelaksanaan latihan skipping yang berulang-ulang dan cepat dapat menghasilkan kontraksi otot terus-menerus sehingga otot mengalami pembesaran massa atau hipertrofi. Latihan pliometrik ini dilakukan dengan bertahap yaitu, dari intensitas rendang ke sedang dan ke tinggi.

Peningkatan vertical jump dilakukan secara bertahap dan merupakan adaptasi otot-otot penggerak utama tubuh. Peningkatan ini juga dipengaruhi oleh daya eksplosif otot atau power otot yang merupakan perpaduan antara kecepatan dan kekuatan. Seseorang yang memiliki kemampuan untuk menggunakan kekuatan secara maksimal dan dilakukan dalam waktu yang relatif singkat, berarti seseorang tersebut memiliki power yang baik. Peningkatan kekuatan otot tungkai dapat disebabkan karena tubuh mengalami adaptasi dan merupakan akibat dari bertambahnya myofibril, meningkatnya kepadatan kapiler, meningkatnya jumlah protein, dan bertambahnya jumlah serabut otot.

Oleh karena itu, dengan latihan skipping yang dilakukan secara konsisten dan progresif dapat meningkatkan kekuatan otot bahkan daya eksplosif otot seseorang. Daya eksplosif tersebut merupakan satu dari beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan vertical jump seseorang.

***

Penulis: Sintia Damayanti

Editor: Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!