VOKASI UNAIR

Analisis Kadar Elektrolit Menggunakan Alat Roche 9180 Electrolyte Analyzer oleh Mahasiswa Magang D3 TLM UNAIR

Mahasiswa D3 TLM magang untuk melakukan analisis kadar elektrolit/dokumen istimewa

VOKASI NEWS – Analisis kadar elektrolit menggunakan alat Roche 9180 yang dilakukan oleh Mahasiswa D3 Teknologi Laboratorium Medis Fakultas Vokasi UNAIR.

Mahasiswa D3 TLM Vokasi UNAIR magang di Rumah Sakit UNAIR. Magang dilaksanakan selama enam minggu. Melalui kegiatan tersebut, mahasiswa melakukan berbagai macam pemeriksaan. Berbagai parameter pemeriksaan dilakukan di Laboratorium RSUA. Mulai dari sampel darah, urine, feses, dahak, dan cairan tubuh lainnya. Pemeriksaan elektrolit merupakan salah satu tes darah untuk mengukur konsentrasi ion-ion penting di dalam tubuh. Kondisi ini untuk menilai kesehatan dan fungsi sistem tubuh, termasuk keseimbangan cairan, tekanan darah, dan fungsi otot dan saraf. Pemeriksaan ini kerap menjadi bagian dari pemeriksaan darah rutin atau pemeriksaan metabolik. Tes ini juga berguna untuk memastikan ketidakseimbangan cairan atau kadar asam dan basa pada tubuh. Dengan begitu, dokter bisa mengetahui penyebabnya dan tindakan apa yang perlu dilakukan.

Roche 9180 Electrolyte Analyzer

Pemeriksaan elektrolit umumnya menggunakan alat yang disebut Electrolyte Analyzer. Laboratorium patologi klinik RSUA menggunakan alat jenis Roche 9180 Electrolyte Analyzer yang ditujukan untuk pengujian in vitro terhadap sampel whole blood, serum atau plasma, dan urin untuk pengukuran kuantitatif elektrolit (Na+, K+, Ca2+, dan Cl). Pemeriksaan elektrolit dengan alat Roche 9180 Electrolyte Analyzer menggunakan metode ISE (Ion Selective Electrode) dengan prinsip pemeriksaannya didasarkan pada adanya potensial muatan listrik yang diantara kedua elektrode (bolam dan kalommel). Alat ini untuk menghitung kadar ion sampel dengan membandingkan kadar ion yang tidak diketahui nilainya dengan kadar ion yang diketahui nilainya.

BACA JUGA: Mahasiswa D-III Perpustakaan Ciptakan Inovasi Baru di Ruang Baca SIMT-ITS

Pemeriksaan elektrolit di RSUA terdiri dari Natrium (Na+), Kalium (K+), dan Klorida (Cl). Pada setiap kadar elektrolit memiliki nilai normal yang bervariasi. Kisaran nilai normal untuk beberapa kadar elektrolit dalam darah yang digunakan di Laboratorium PK RSUA yaitu Natrium (Na+): 135-145 mmol/L, Kalium (K+): 3,6-5,2 mmol/L, dan Klorida (Cl): 97-106 mmol/L. Penting untuk diingat bahwa nilai normal dapat sedikit bervariasi tergantung pengukuran dan metode yang digunakan dalam pengujian. Selain itu, terdapat juga nilai kritis. Nilai kritis merupakan hasil pemeriksaan laboratorium yang abnormal dan dapat mengancam nyawa sehingga menyebabkan kematian. Adapun nilai kritis elektrolit di RSUA yaitu Na (<120 dan >150 mmol/L), K (<2,5 dan >6,5mmol/L). apabila terdapat nilai kritis maka harus segera konfirmasi dengan dokter spesialis patologi Klinik dan segera menghubungi perawat ruangan. Nilai kritis ini berbeda-beda pada setiap Rumah Sakit, tetapi rentang nilainya tidak jauh beda hanya saja berbeda koma atau satuan.

Penelitian mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR melakukan analisis kadar elektrolit membuahkan hasil.

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!