VOKASI UNAIR

Refleksi ‘Hari Perempuan Internasional Bagi Sivitas Akademik’ Fakultas Vokasi Universitas Airlangga

VOKASI NEWS – Setiap tanggal 8 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day (IWD). Hari ‘spesial’ bagi para perempuan ini diperingati setiap tahun untuk menghargai perjuangan kaum hawa dalam mewujudkan kesetaraan gender dan memperjuangkan hak-hak perempuan. Lahirnya Hari Perempuan Internasional yang telah diperingati selama lebih dari seratus ini menjadi ihwal terjadinya gerakan-gerakan sosial berbasis kesetaraan gender di seluruh dunia.

Sejarah Hari Perempuan Internasional bermula pada tahun 1908 ketika ribuan perempuan pekerja pabrik melakukan aksi massa di jalanan New York yang menuntut keadilan dalam dunia kerja, kenaikan upah, dan pemenuhan hak buruh perempuan. Satu tahun berselang, tepatnya pada tanggal 8 Maret 1909 terjadi aksi massa yang digerakkan oleh Partai Sosialis Amerika Serikat yang ada di New York. ‘Otak’ dari aksi tersebut adalah Theresa Malkiel, seorang aktivis perempuan asal Ukraina yang berjuang untuk kesetaraan gender dan kehidupan yang layak bagi para buruh perempuan. Sally M. Miller dalam From Sweatshop Worker to Labor Leader: Theresa Malkiel, A Case Study (1978) menjelaskan bahwa keluarga Malkiel tiba di Amerika Serikat pada 1891. Malkiel bekerja sebagai buruh pabrik garmen di New York sejak berusia 17 tahun. Kondisi itulah yang membakar semangat Malkiel untuk terus memperjuangkan kaum buruh khususnya para perempuan. Aksi unjuk rasa perempuan itu rupanya mengilhami perempuan di Eropa untuk melakukan hal serupa dengan tuntutan yang hampir sama, yakni kesetaraan gender dalam urusan politik, dan perjuangan hak buruh khususnya perempuan.

Penetapan Hari Perempuan Internasional oleh Partai Sosialis Amerika Serikat rupanya menginspirasi para perempuan internasional. Akhirnya, pada tahun 1910 diadakan sebuah Konferensi Internasional Perempuan yang digelar di Kopenhagen, Denmark, memutuskan bahwa tanggal 8 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional. Perjuangan perempuan didengar oleh United Nations atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sehingga pada tahun 1975 PBB memutuskan bahwa setiap tanggal 8 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional. Sejak saat itulah, setiap tahun seluruh dunia memperingati Hari Perempuan Internasional dengan tema dan nuansa yang berbeda-beda.

Baca juga artikel Tantangan yang Dihadapi Perempuan di Era Digital Menurut Civitas Akademik Fakultas Vokasi Universitas Airlangga

Peringatan HPI seringkali diperingati dengan aksi-aksi protes, kampanye, seminar, dan acara-acara publik yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesetaraan gender dan hak-hak perempuan. Beberapa tema yang sering diangkat dalam perayaan HPI adalah hak-hak kesehatan reproduksi, kekerasan terhadap perempuan, kesetaraan dalam pendidikan dan kesempatan kerja, serta penghapusan diskriminasi gender.

Dikutip dari laman internationalwomensday.com, pada tahun 2023 ini, Hari Perempuan Internasional mengusung tema “DigitALL: Innovation and technology for gender equality” atau jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti “DigitALL: Inovasi dan teknologi untuk kesetaraan gender.” Tema hari perempuan tahun ini mengajak kaum hawa untuk melek teknologi agar tetap bisa memperjuangkan kesetaraan gender di tengah pesatnya perkembangan teknologi, dan informasi digital.

Dilansir dari laman resmi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) atau United Nation, The Commission on the Status of Women (CSW) menyatakan bahwa pada tahun ini perempuan harus berjuang menutup kesenjangan gender utamanya dalam bidang inovasi dan teknologi. Ketua CSW Mathu Joyini mengatakan bahwa perkembangan teknologi saat ini memang diperlukan untuk mengubah masyarakat dalam waktu yang relatif cepat, namun pada sisi yang lain adanya perkembangan teknologi dan informasi digital itu juga dapat menciptakan tantangan baru berupa kelanggengan ketidaksetaraan gender.

Berkaitan dengan Hari Perempuan Internasional, Fakultas Vokasi Universitas Airlangga tetap berkomitmen untuk mendukung semangat juang kaum perempuan era digital. Dukungan terhadap perempuan terbukti dengan adanya agenda bulanan yang diselenggarakan oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Fakultas Vokasi. Setiap bulan rutin digelar forum diskusi yang membahas isu feminisme, sosial, ekonomi, politik, dan isu yang sedang hangat dibicarakan masyarakat. Selain itu, dukungan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga tercermin melalui kontribusi civitas akademik Fakultas Vokasi yang berkontribusi pada agenda-agenda besar nasional maupun internasional yang menyangkut Tridharma Perguruan Tinggi.

Penulis: Oky Sapto Mugi Saputro (Tim Branding Vokasi)

Editor: Muhammad Duiqi Alfiansyah

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!