VOKASI UNAIR

Upacara Peringatan HUT RI ke-78, Momentum Fakultas Vokasi UNAIR untuk Wujudkan Merdeka Belajar Seutuhnya

Upacara peringatan HUT RI ke-78 di Universitas Airlangga/dokumen istimewa

VOKASI – HUT RI ke-78 dimanfaatkan sebagai momentum untuk mewujudkan merdeka belajar yang seutuhnya di lingkungan Universitas Airlangga.

Pada Kamis (17/8), civitas akademik Universitas Airlangga sedang berkhitmad mengikuti upacara peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-78. Upacara peringatan itu juga diikuti oleh unit kerja Fakultas Vokasi UNAIR, mulai dari dekan, seluruh wakil dekan, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.

Ada yang unik dari penyelenggaraan upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun ini di Universitas Airlangga. Seluruh peserta termasuk Rektor UNAIR selaku pembina upacara pun mengenakan pakaian adat nusantara. Pada kesempatan itu, Dekan Fakultas Vokasi dan jajarannya memakai baju ‘Cak dan Ning’ Jawa Timur. Sedangkan tenaga kependidikan dan mahasiswa memilih untuk mengenakan pakaian adat dari Suku Dayak Kalimantan.

Rektor UNAIR, Dekan Fakultas Vokasi UNAIR dan jajarannya berpose dengan mengenakan pakaian adat pada HUT RI ke-78/dokumen istimewa

Rektor UNAIR, Dekan Fakultas Vokasi UNAIR dan jajarannya berpose dengan mengenakan pakaian adat pada HUT RI ke-78/dokumen istimewa

Melalui upacara tersebut, Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. Mohammad Nasih., SE., MT., Ak menyampaikan beberapa hal filosofis dalam sambutannya.

Berjuang Mempertahankan Kemerdekaan

Pembina Upacara HUT RI ke-78 Universitas Airlangga yang dalam hal ini ialah Rektor UNAIR mengajak seluruh peserta upacara untuk terus bersyukur. Bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa berupa kesehatan dan kebahagiaan hati, maupun bersyukur atas nikmat kemerdekaan. Sembari bersyukur, Prof. Dr. Mohammad Nasih., SE., MT., Ak mengajak sivitas akademika Universitas Airlangga untuk merenung. Merenung sejenak untuk mengingat jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk meraih kemerdekaan Indonesia.

“Kita mesti mengingat betapa pendahulu kita semua berjuang dengan gigih atas nama cinta pada kemerdekaan dan negara,” ujarnya.

Lebih lanjut, Rektor UNAIR itu menyampaikan bahwa perjuangan tidak berhenti sampai titik diraihnya kemerdekaan. Kemerdekaan menurutnya harus selalu diperjuangkan.

“Mereka (pahlawan) mempertaruhkan jiwa dan raganya, bukan hanya dalam merebut kemerdekaan, tapi juga untuk mempertahankannya,” imbuhnya.

Kemerdekaan dalam Belajar

Berbicara tentang makna dan filosofi kemerdekaan, Rektor Universitas Airlangga menarik konsep tersebut ke dalam ranah pendidikan. Menurut rektor yang menyandang gelar Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis itu, dalam dunia pendidikan harus menjunjung tinggi nilai kemerdekaan. Salah satu wujud kemerdekaan dalam pendidikan ialah adanya Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

“Terciptanya Merdeka Belajar Kampus Merdeka mesti harus melalui perjuangan yang sangat panjang. MBKM tidak hanya diartikan sebagai kesempatan mahasiswa untuk menjadi seperti apa yang diinginkan, tetapi juga berarti kita memiliki kesempatan belajar secara merdeka,” ucap Rektor UNAIR.

Pada akhir sambutan, Rektor UNAIR berharap momentum kemerdekaan, dan menjelang dies natalis UNAIR ke-69 dapat mendorong akademisi untuk berkontribusi terhadap negara ini.

***

Penulis: Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!