VOKASI UNAIR

Kondisi Tingkat Stres Kerja yang Terjadi Pada Tenaga Pendidik SMA

Potret saat penelitian kondisi tingkat stres kerja pada tenaga pendidik SMA/dokumen istimewa

VOKASI NEWS – Tingkat stres kerja yang terjadi pada tenaga pendidik Sekolah Menengah Atas disebabkan oleh banyak faktor.

Stres kerja didefinisikan sebagai perasaan tertekan yang dialami oleh pekerja dalam menghadapi pekerjaanya. Tenaga pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran kepada peserta didik. Tuntutan dalam peran yang dimiliki seorang tenaga pendidik dapat membuat beban kerja berlebihan. Alhasil menjadi pemicu terjadinya stres kerja terhadap tenaga pendidik. Perilaku dan prestasi akademik peserta didik juga dianggap menjadi tanggung jawab dari seorang tenaga pendidik. Banyak faktor-faktor yang dapat memicu timbulnya stres kerja pada tenaga pendidik. Adapun diantaranya: beban kerja mental yang dan juga faktor individu (usia, jenis kelamin, jenjang pendidikan, dan masa kerja) yang dimiliki oleh tenaga pendidik. Meski demikian kajian mengenai stres kerja pada tenaga pendidik di Indonesia belum mendapatkan perhatian serius. Khususnya pada tenaga pendidik sekolah menengah atas.

Faktor – Faktor Penyebab Stres Kerja

Stres kerja tidak timbul dan terjadi begitu saja. Banyaknya faktor penyebab dapat menjadi pemicu berkembangnya tekanan stres kerja yang dialami. Beban kerja merupakan sebuah indikator tentang jumlah tuntutan mental yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Beban kerja yang cenderung berlebihan dapat menimbulkan kelelahan fisik maupun mental. Sementara itu, beban kerja yang terlalu sedikit dapat menimbulkan rasa bosan. Beban kerja yang berlebihan secara fisik dan mental dapat dilihat ketika seseorang tersebut memiliki banyak kegiatan. Perhitungan beban kerja dalam sebuah pekerjaan sangatlah penting. Hal itu karena beban kerja mengacu pada intensitas penugasan kerja. Adanya pekerjaan tambahan di luar tugas utama seorang tenaga pendidik sebagai pengajar, dapat menjadi sumber tekanan yang dapat meningkatkan beban kerja mental.

Faktor individu meliputi; usia, jenis kelamin, jenjang pendidikan dan masa kerja Semakin bertambahnya usia seseorang, maka besar kemungkinan akan terjadi adanya penurunan kemampuan berpikir, mengingat, serta kondisi kebugaran tubuh untuk faktor usia tenaga pendidik. Pada faktor jenis kelamin dipercaya bahwa tidak ada perbedaan antar pria maupun wanita dalam kemampuan/ kecakapan bekerja. Akan tetapi salah satu peneliti menyebutkan bahwa perempuan cenderung mendahulukan perasaan dan mengalami siklus haid. Hal tersebut dapat mempengaruhi kondisi emosionalnya.

Dalam UU SISDIKNAS menyatakan bahwa jenjang pendidikan merupakan tahapan pendidikan yang telah ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, dan kemampuan yang akan dikembangkan oleh peserta didik. Perbedaan jenjang pendidikan yang telah ditempuh oleh tenaga pendidik tentunya dapat berpengaruh dalam pola berpikir dalam mengambil solusi pada suatu masalah tertentu. Pada faktor masa kerja, tenaga pendidik yang memiliki masa kerja lebih lama akan cenderung telah memahami alur tugas serta tanggung jawab dalam pekerjaannya. Alhasil dapat mengelola tekanan kerja yang dapat menyebabkan timbulnya stres kerja.

[BACA JUGA: Inovasi Mahasiswa Battra UNAIR dalam Mengatasi Gejala Insomnia dengan Seduhan Daun Kangkung Air]

Stres kerja pada Tenaga Pendidik

Melalui pengisian pada kuisioner yang digunakan didapati hasil tingkat stres kerja yang dialami oleh tenaga pendidik sekolah menengah atas Y. Pengukuran tingkat stres kerja menggunakan kuisioner Survey Diagnosis Stres (SDS) yang tertera dalam lampiran Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 05 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja. Total jumlah tenaga pendidik sekolah menengah atas Y yang telah mengisi kuisioner sebanyak 39 tenaga pendidik dengan hasil yang menunjukkan pada faktor usia. Adanya kecenderungan akan semakin tua usia tenaga pendidik maka semakin tinggi risiko terkena stres kerja.

Pada faktor jenis kelamin diketahui tidak adanya kecenderungan dengan tingkat stres kerja. Faktor jenjang pendidikan menunjukkan adanya kecenderungan pada semakin tinggi tingkat jenjang pendidikan maka risiko akan tekanan stres kerja juga semakin tinggi. Pada faktor masa kerja didapati adanya kecenderungan akan semakin lama bekerja maka tekanan stres kerja juga semakin tinggi. Dan hasil pada faktor beban kerja mental diketahui terdapat kecenderungan pada besar beban kerja mental yang diberikan maka akan mempengaruhi tingkat tekanan stres kerja tenaga pendidik.

***

Penulis : Wanda Dwi Oktavia Kusumaningtyas (D-III Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Pembimbing : Fadilatus Sukma Ika

Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!