VOKASI UNAIR

Mengurai Misteri Diabetes Melitus, Kenali Gejala dan Faktor Risikonya

Ilustrasi diabetes-profil lipid/dokumen istimewa

VOKASI NEWS – Mengurai misteri diabetes melitus dengan cara mengenali gejala dan mengungkap faktor risikonya.

Diabetes Mellitus, yang lebih dikenal sebagai diabetes, merupakan penyakit metabolik yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Adapun Diabetes sendiri menduduki urutan ke empat penyakit terbanyak yang diderita oleh masyarakat Indonesia. Diabetes terjadi ketika tubuh tidak dapat mengatur kadar gula darah dengan baik, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

[BACA JUGA: Menerapkan Keselamatan Radiasi Sinar-X Demi Meningkatkan Kesejahteraan Pekerja di Unit Radiologi]

Diabetes Mellitus atau sering disebut kencing manis merupakan suatu penyakit hiperglikemia dan gangguan metabolism karbohidrat, lemak, dan protein. Penyakit itu disebabkan karena kurangnya insulin di dalam tubuh baik secara absolut ataupun relatif. Kandungan glukosa dalam darah berbeda setiap harinya. Kadar glukosa ini akan meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam. Adapun kadar glukosa normal di pagi hari adalah 70-110 mg/dL, sedangkan kadar normal glukosa dalam 2 jam setelah mengonsumsi glukosa adalah 120-140 mg/dL.

Jenis Diabetes Mellitus
  1. Diabetes Mellitus Tipe 1

DM tipe ini biasanya diderita oleh anak-anak dan orang muda. DM tipe ini merupakan diabetes mellitus yang berhubungan erat dengan insulin. Penderita diabetes mellitus tipe 1 memerlukan injeksi insulin untuk mengontrol kandungan glukosa dalam darah.

  1. Diabetes Mellitus Tipe 2

DM tipe ini umumnya diderita oleh orang dewasa. DM tipe ini disebabkan oleh adanya penurunan sensitivitas terhadap insulin. Ada penurunan produksi jumlah insulin di dalam tubuh. DM tipe ini dipengaruhi oleh gaya hidup dan genetik.

  1. Diabetes Mellitus Gestasional

DM gestasional merupakan DM yang ditandai dengan intoleransi glukosa yang muncul selama kehamilan di semester kedua atau ketiga.

Gejala Diabetes Mellitus

Meskipun diabetes mellitus diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, namun gejala yang ditunjukkan tidak banyak berbeda. Gejala yang umum terjadi pada penderita diabetes mellitus adalah sering buang air kecil (poliuri), haus dan banyak minum (polidipsi), meningkatnya nafsu makan (polifagia), lelah (fatigue), pusing, keringat dingin, dan tidak bisa berkonsentrasi, Selain itu juga terjadi peningkatan berat badan dan adanya gangguan pada penglihatan. Dari gejala-gejala tersebut, penderita diabetes mellitus tipe 1 mengalami gejala yang lebih ringan dan prosesnya lebih lambat bahkan tidak sedikit penderita Diabetes Mellitus tipe 1 tidak merasakan adanya gejala.

Mengurai Misteri Diabetes Melitus: Faktor Risiko

Faktor risiko penyakit ini dibagi menjadi faktor risiko yang dapat diubah dan faktor risiko yang tidak dapat diubah. Adapun faktor risiko yang termasuk dalam faktor risiko yang dapat diubah adalah gaya hidup, obesitas dan tekanan darah tinggi. Ada satu faktor risiko yang tidak dapat diubah adalah usia, riwayat penyakit keluarga, ras atau latar belakang etnis dan riwayat diabetes pada kehamilan.

Komplikasi

Diabetes Mellitus yang tidak terkontrol dengan baik akan menimbulkan komplikasi akut dan kronis. Komplikasi akut meliputi komplikasi yang masih dalam cakupan kandungan glukosa seperti hipoglikemia dan hiperglikemia, sedangkan komplikasi kronis meliputi komplikasi makrovaskuler dan komplikasi mikrovaskuler. Contoh penyakit yang masuk dalam komplikasi makrovaskuler adalah trombosit otak, penyakit jantung koroner, gagal jantung kongetif dan stroke. Contoh penyakit yang masuk dalam komplikasi mikrovaskuler adalah nefropati, kebutaan, neuropati dan amputasi.

Pencegahan
  1. Pencegahan Premordial

Metode pencegahan ini merupakan metode yang ditujukan kepada masayarakat umum. Pencegahan premordial umunya dilakukan dengan multimitra menciptakan prakondisi. Contohnya adalah membuat masyarakat merasa bahwa mengonsumsi makanan siap saji adalah suatu pola makan yang kurang baik bagi kesehatan.

  1. Pencegahan Primer

Metode pencegahan ini umunya ditujukan kepada orang-orang yang memiliki risiko tinggi dan berpotensi untuk menderita Diabetes Mellitus. Metode pencegahan primer ini biasanya dikenai pada faktor-faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya Diabetes Mellitus dan upaya untuk menghilangkan faktor-faktor tersebut. Contoh pencegahan primer adalah menanamkan pengertian tentang pentingnya menjaga pola hidup yang sehat.

  1. Pencegahan Sekunder

Pencehagan sekunder dilakukan sebagai upaya mencegah timbulnya penyulit dengan tindakan deteksi dini dan memberikan pengobatan sejak awal penyakit. Pilar utama pengelolaan DM meliputi penyuluhan, perencanaan makanan, Latihan jasmani dan konsumsi obat.

  1. Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier merupakan upaya dalam mencegah terjadinya komplikasi atau kecacatan lebih lanjut dan merehabilitasi pasien sedini mungkin. Pencegahan tersier memerlukan pelayanan kesehatan yang holistic dan terintegrasi antar disiplin terkait, terutama rumah sakit rujukan dengan menggandeng para ahli terkait dengan komplikasi yang akan timbul.

Penting untuk mengetahui diabetes dengan pemahaman yang mendalam dan komitmen untuk mengelola penyakit ini. Dengan perawatan yang tepat, gaya hidup sehat, dan pemantauan yang konsisten, banyak orang yang menderita diabetes dapat hidup sehat dan bermakna. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan professional kesehatan untuk bantuan lebih lanjut dalam mengelola penyakit diabetes. Selesai sudah mengurai misteri diabetes melitus yang penting untuk diketahui.

***

Penulis: Dyah Ayu Dwi Brata

Editor: Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!