VOKASI UNAIR

Penyebab Kadar Hemoglobin Rendah Pada Penyakit Gagal Ginjal Kronik

kadar hemoglobin rendah pada penyakit gagal ginjal kronik/dokumen dari penulis

VOKASI NEWS – Kadar hemoglobin rendah pada penyebab gagal ginjal kronik yang disebabkan oleh hal ini.

Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan gangguan ginjal yang ditandai dengan abnormalitas struktur/ fungsi ginjal yang berlangsung lebih dari tiga bulan. Gagal ginjal kronik  ditandai dengan satu atau lebih gejala kerusakan ginjal. Kerusakan ginjal tersebut meliputi albuminuria, kelainan sedimen urin, elektrolit, histologi, struktur ginjal atau transplantasi ginjal sebelumnya, dan penurunan filtrasi glomerulus. Pada kondisi ini, ginjal kehilangan kemampuannya untuk mempertahankan jumlah dan komposisi cairan tubuh dari pola makan normal.

[BACA JUGA: Manfaat Core Stability Exercise Bagi Kesehatan dan Kinerja Fisik]

Faktor risiko penyakit gagal ginjal kronik

Beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan prevalensi GGK adalah diabetes, hipertensi, albuminuria, faktor sosial ekonomi, jenis kelamin dan kelompok etnis. Faktor lingkungan sosial yang meliputi status sosial ekonomi, lingkungan fisik dan ketersediaan lembaga pelayanan kesehatan. Adapun faktor risiko biomedik meliputi diabetes, hipertensi, obesitas, sindrom metabolisme, ISK, batu ginjal, glomerulonefritis, infeksi streptokokus dan keracunan obat. Faktor risiko perilaku meliputi merokok, kurangnya aktivitas dan olahraga serta kekurangan makanan. Faktor predisposisi meliputi umur, jenis kelamin, ras atau etnis, riwayat keluarga, dan genetik.

Diagnosis gagal ginjal kronik

Pemeriksaan laboratorium penunjang pada pasien penyakit ginjal kronik, meliputi urinalisis, pemeriksaan fungsi ginjal, radiologis, dan histopatologi. Urinalisis menilai warna urin, bau khas urin, kekeruhan, volume, dan osmolalitas urin, serta pH urin, hemoglobin (Hb), glukosa, dan protein. Parameter untuk menentukan fungsi ginjal dan progresifitas penyakit adalah laju filtrasi glomerulus (LFG) dan kemampuan ekskresi ginjal. Pemeriksaan radiologis digunakan untuk menentukan diagnosis foto polos abdomen ataupun ultrasonografi (USG) ginjal. Pemeriksaan histopatologi dilakukan guna mengetahui etiologi, menetapkan terapi, prognosis, dan mengevaluasi hasil terapi yang telah diberikan.

Hemodialisis

Salah satu terapi dalam menangani gagal ginjal kronik adalah hemodialisis (HD). Hemodialisis adalah terapi penggantian ginjal menggunakan membran semipermeabel yang mengeliminasi produk sisa metabolisme dan menjaga keseimbangan elektrolit dalam darah. Pada hemodialisis, darah dialirkan ke dalam tabung dialyzer yang terdiri dari dua kompartemen darah yaitu membran permeabel buatan dan kompartemen dialisis. Cairan dialisis dan darah yang terpisah akan mengalami perubahan konsentrasi karena zat terlarut berpindah dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Darah yang terpisah akan mengalami perubahan konsentrasi hingga konsentrasi zat terlarut di kedua kompartemen sama.

Apa itu hemoglobin?

Hemoglobin (Hb) merupakan komponen utama sel darah merah (RBC), berupa protein terkonjugasi untuk transportasi oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2). Zat besi yang terkandung dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah. Jika jumlah sel darah merah di bawah normal, sel-sel tubuh tidak menerima oksigen yang cukup sehingga menimbulkan gejala anemia. Kadar normal hemoglobin pada dewasa wanita adalah 12 mg/dL – 15 mg/dl dan pada dewasa pria adalah 14 gr/dL – 18 gr/dL.

Faktor penyebab rendahnya kadar hemoglobin pada GGK

Pada proses hemodialisis terjadi kehilangan darah sehingga menyebabkan penurunan konsentrasi hemoglobin dalam darah. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan kekurangan zat besi yang dapat menyebabkan anemia. Semakin lama pasien menjalani hemodialisis, semakin rendah kadar hemoglobin (Hb). Penyebab lain adalah defisiensi besi karena beberapa hal seperti kehilangan darah sebelum prosedur hemodialisis, malnutrisi dan perdarahan.

Semakin bertambah usia maka produksi sel darah merah semakin menurun. Hal ini terjadi karena adanya penurunan fungsi fisiologis pada semua organ khususnya sumsum tulang yang berfungsi memproduksi sel. Umumnya kadar hemoglobin perempuan lebih rendah dibandingkan laki-laki. Hal ini dikarenakan perempuan mengalami menstruasi di mana kadar zat besi di dalam tubuhnya akan hilang.

***

Nama Penulis              : Irsalina Khaznati Thorifah

Nama Pembimbing      : Belgis

Program Studi             : D3 Teknologi Laboratorium Medis

Editor                          : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!