VOKASI NEWS – Bahaya ISK alias Infeksi Saluran Kemih yang jarang diketahui banyak orang.
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang terjadi pada saluran kemih (mencakup organ-organ saluran kemih). Infeksi saluran kemih di Indonesia insiden dan prevalensinya masih cukup tinggi. Adapun Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah infeksi yang paling umum didapat di RS yang mengakibatkan angka morbiditas dan mortalitas yang signifikan. Pola bakteri penyebab ISK akan berperan penting dalam keberhasilan pengobatan ISK.
Organisme Penyebab ISK
Jenis organisme yang dominan menjadi penyebab ISK yaitu bakteri. Escherichia coli (80% kasus). Organisme lain yang menyebabkan ISK antara lain Proteus, Pseudomonas, Klebsiella, Staphylococcus aureus, Haemophilus, dan Staphylococcus koagulase negatif. Selain penyebab terjadinya kejadian ISK dari berbagai jenis mikroba, terdapat banyak faktor risiko yang menyebabkan terjadinya peningkatan angka kejadian ISK. Faktor risiko lain yang paling sering diidentifikasi adalah penggunaan antibiotik sebelumnya dan penggunaan katerisasi. Adapun spesies bakteri penyebab ISK terbanyak yang teridentifikasi urin pasien adalah Escherichia coli.
Faktor Resiko yang Menunjukkan Bahaya ISK
Sejumlah faktor risiko menjadi penyebab terjadinya ISK. Pertama yaitu usia. Usia merupakan faktor patogenesis infeksi saluran kemih. Infeksi saluran kemih sering terjadi pada wanita muda yang memiliki aktivitas seksual secara aktif. Pada usia lanjut akan terjadi peningkatan kerentanan terhadap penyakit. Usia di atas 50 tahun terjadi penurunan kemampuan dalam mempertahankan sterilitas baik pada kandung kemih maupun uretra. Pada usia lanjut sering terjadi inkontinensia urin yang ditandai dengan hilangnya kendali pada kandung kemih sehingga produksi urin tidak terkontrol.
Adapun faktor kedua ialah jenis kelamin. Perempuan lebih sering terkena ISK daripada lelaki karena secara anatomis uretra wanita lebih pendek sehingga bakteri mudah mencapai kandung kemih. Selain itu juga karena letak saluran kemih wanita lebih dekat dengan rektal sehingga mempermudah mikroorganisme masuk ke saluran kemih. Pada laki-laki disamping uretranya yang lebih panjang juga dikarenakan adanya cairan prostat yang memiliki sifat bakterisidal (pelindung terhadap bakteri).
Selanjutnya ialah pemasangan kateter. Lama pasang kateter sangat memengaruhi. Ketika dipasang 1 kali menyebabkan infeksi 1,7 %, intermitten 3,5%, jika dipasang dower kateter sebanyak 10%. Pemasangan kateter pada sistem terbuka, kejadian demam lebih sering dari pada sistem tertutup. Bila kateter dipasang selama 2 hari infeksi dapat terjadi kemungkinan 15% . Sanitasi dan hygiene penderita dalam merawat kebersihan kateter yang buruk dapat pula meningkatkan resiko terjadinya infeksi.
Tips Mencegah ISK
Adapun cara mencegah terjadinya ISK yaitu hindari menahan membuang air kecil. Selain itu, harus meminum air putih sesuai dengan kebutuhan tubuh. Selanjutnya yaitu membatasi konsumsi makanan dan minuman yang dapat mengiritasi kandung kemih. Harus menjaga kebersihan organ intim sebelum dan sesudah melakukan hubungan intim. Membersihkan area kemaluan setelah berkemih atau membuang air kecil.
***
Penulis : Zsal Sabila Cahya Kamila
Pembimbing : Aliyah Siti Sundari
Program studi : D3 Teknologi Laboratorium Medis
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR