VOKASI UNAIR

Waspada! Inilah Bahaya Infeksi Saluran Kemih yang Jarang Diketahui

Infeksi saluran kemih/gambar dari penulis

VOKASI NEWS – Bahaya ISK alias Infeksi Saluran Kemih yang jarang diketahui banyak orang.

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang terjadi pada saluran kemih (mencakup organ-organ saluran kemih). Infeksi saluran kemih di Indonesia  insiden dan prevalensinya masih cukup tinggi. Adapun Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah infeksi yang paling umum didapat di RS yang mengakibatkan angka morbiditas dan mortalitas yang signifikan. Pola bakteri penyebab ISK akan berperan penting dalam keberhasilan pengobatan ISK.

[BACA JUGA: Angka Kejadian Tuberkulosis Paru di Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya Tahun 2022]

Organisme Penyebab ISK

Jenis organisme yang dominan menjadi penyebab ISK yaitu bakteri. Escherichia coli (80% kasus). Organisme lain yang menyebabkan ISK antara lain Proteus, Pseudomonas, Klebsiella, Staphylococcus aureus, Haemophilus, dan Staphylococcus koagulase negatif. Selain penyebab terjadinya kejadian ISK dari berbagai jenis mikroba, terdapat banyak faktor risiko yang menyebabkan terjadinya peningkatan angka kejadian ISK. Faktor risiko lain yang paling sering diidentifikasi adalah penggunaan antibiotik sebelumnya dan penggunaan katerisasi. Adapun spesies bakteri penyebab ISK terbanyak yang teridentifikasi urin pasien adalah Escherichia coli.

Faktor Resiko yang Menunjukkan Bahaya ISK

Sejumlah faktor risiko menjadi penyebab terjadinya ISK. Pertama yaitu usia. Usia merupakan faktor   patogenesis   infeksi saluran   kemih. Infeksi saluran  kemih  sering terjadi  pada wanita    muda    yang    memiliki    aktivitas  seksual  secara  aktif. Pada  usia  lanjut akan  terjadi  peningkatan kerentanan terhadap  penyakit. Usia  di atas 50 tahun terjadi penurunan kemampuan dalam mempertahankan  sterilitas  baik  pada kandung kemih maupun uretra. Pada usia   lanjut   sering terjadi   inkontinensia   urin   yang   ditandai   dengan   hilangnya kendali pada   kandung    kemih   sehingga produksi urin tidak terkontrol.

Adapun faktor kedua ialah jenis kelamin. Perempuan lebih sering terkena ISK daripada lelaki karena secara anatomis uretra wanita lebih pendek sehingga bakteri mudah mencapai kandung kemih. Selain itu juga karena letak saluran kemih wanita lebih dekat dengan rektal sehingga mempermudah mikroorganisme masuk ke saluran kemih. Pada laki-laki disamping uretranya yang lebih panjang juga dikarenakan adanya cairan prostat yang memiliki sifat bakterisidal (pelindung terhadap bakteri).

Selanjutnya ialah pemasangan kateter. Lama pasang kateter sangat memengaruhi. Ketika dipasang 1 kali menyebabkan infeksi 1,7 %, intermitten 3,5%, jika dipasang dower kateter sebanyak 10%. Pemasangan kateter pada sistem terbuka, kejadian demam lebih sering dari pada sistem tertutup. Bila kateter dipasang selama 2 hari infeksi dapat terjadi kemungkinan 15% . Sanitasi dan hygiene penderita dalam merawat kebersihan kateter yang buruk dapat pula meningkatkan resiko terjadinya infeksi.

Tips Mencegah ISK

Adapun cara mencegah terjadinya ISK yaitu hindari menahan membuang air kecil. Selain itu, harus meminum air putih sesuai dengan kebutuhan tubuh. Selanjutnya yaitu membatasi konsumsi makanan dan minuman yang dapat mengiritasi kandung kemih. Harus menjaga kebersihan organ intim sebelum dan sesudah melakukan hubungan intim. Membersihkan area kemaluan setelah berkemih atau membuang air kecil.

***

Penulis              : Zsal Sabila Cahya Kamila

Pembimbing     : Aliyah Siti Sundari

Program studi             : D3 Teknologi Laboratorium Medis

Editor                          : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!