VOKASI UNAIR

Hubungan antara Kadar Kreatinin dan Kadar Kolesterol LDL pada Pasien Diabetes Melitus

Ilustrasi diabetes/gambar kiriman dari penulis

VOKASI NEWS – Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia. Hiperglikemia terjadi akibat resistensi insulin dan atau defisiensi insulin.

Pasien diabetes melitus memerlukan penatalaksanaan secara baik agar glukosa darah terkendali. Cara yang dilakukan dalam menjaga glukosa darah yaitu dengan melakukan pemeriksaan Glukosa Darah Puasa (GDP).

Gejala Diabetes Melitus
  1. Poliuria: Peningkatan volume urine akibat peningkatan osmolaritas filtrat glomerulus dan rearbsorpsi air dihambat dalam tubulus ginjal. Urin banyak mengandung glukosa dengan kadar ≥180mg/dL.
  1. Polifagia: Peningkatan rasa lapar akibat kurangnya kadar glukosa dalam jaringan. Sel dengan kadar glukosa rendah, membuat otak berpikir kurangnya energi karena kurang makan.
  1. Penurunan berat badan: Pada pasien diabetes melitus tidak memiliki glukosa sebagai sumber energi, sehingga tubuh menggunakan jaringan otot dan lemak sebagai sumber energi.
  1. Gejala tambahan atau komplikasi: Gejala lain yang dapat dirasakan oleh pasien diabetes melitus yaitu berkurangnya daya penglihatan, kaki kesemutan, gatal-gatal, proses penyembuhan yang lama pada proses penyembuhan, pruritus vulva, dan balanitis.
Faktor Risiko Penyebab Diabetes Melitus
  1. Faktor risiko yang dapat dirubah
  • Dislipidemia, tingginya kadar lemak yang dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah.
  • Aktivitas fisik yang jarang dilakukan dapat menjadi penyebab Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2).
  • Obesitas, penumpukan lemak akibat jumlah kalori dalam tubuh yang melebihi kebutuhan.
  • Hipertensi, tekanan darah tinggi yang bersamaan disebabkan oleh obesitas, resistensi insulin, dan peradangan.
  • Gaya hidup merokok, perokok aktif menjadi salah satu penyebab Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2).
  • Pengelolaan stress, hormon adrenalin dan kortisol akan muuncul ketika pasien DM mengalami setress yang dapat memicu peningkatan glukosa darah.
  1. Faktor risiko yang tidak dapat dirubah
  • Faktor keturunan, faktor genetic keluarga mampu meningkatkan risiko kejadian diabetes melitus.
  • Faktor usia, pertambahan usia menyebabkan penurunan fungsi organ termasuk dalam produksi insulin.
Pemeriksaan Diagnostik Diabetes Melitus
  1. Pemeriksaan nilai glukosa plasma acak, yaitu pasien dapat memeriksakan glukosa secara sewaktu. Nilai normal glukosa plasma acak yaitu ≥200mg/dL
  2. Pemeriksaan nilai glukosa plasa puasa, yaitu pasien diminta untuk berpuasa 10-12 jam sebelum melakukan pemeriksaan. Nilai normal glukosa plasma puasa yaitu ≥126 mg/dL.
  3. Pemeriksaan niali tes toleransi glukosa oral (TTGO), yaitu pasien diminta untuk berpuasa 8 jam lalu diambil darah danlanjut berpuasa 2 jam untuk diambil darah yang kedua. Nilai normal TTGO 2 jam yaitu ≥200mg/dL.
  4. Pemeriksaan nilai HbA1c, yaitu pemeriksaan hemoglobin teglikasi. Nilai normal HbA1c yaitu ≥6,5%.
Apa itu Kreatinin dan Kolesterol LDL?

Kreatinin merupakan hasil metabolisme kreatinin dan fosfokreatinin di ginjal yang melibatkan asam arginin dan glisin. Kreatinin serum merupakan indikator pemeriksaan spesifik yang dilakukan untuk mengetahui kerusakan fungsi ginjal.

Kolesterol LDL adalah senyawa lipoprotein rendah yang disusun oleh inti berupa 1500 molekul kolesterol yang dibungkus oleh lapisan fosfolipid dan molekuk yang tidak terestifikasi. Kadar kolesterol LDL yang berlebihan dalam darah dapat meingkatkan risiko penumpukan atau pengendapan kolesterol pada dinding pembuluh darah arteri yang berujung pada aetrosklerosis.

Hubungan Kreatinin dengan Kolesterol LDL pada pasien DM

Kolesterol LDL merupakan salah satu jenis kolesterol yang bersifat aterosklerotik. Penurunan insulin pada pasien diabetes melitus dapat menjadi faktor peningkatan kadar kolesterol yang dapat menimbulkan aterosklerosis.

Aterosklerosis dapat mengakibatkan penyempitan lumen pembuluh darah serta penurunan suplai darah ke ginjal. Ginjal dengan suplai darah yang kurang dapat menyebabkan gangguan pada filtrasi di glomerus dan penurunan fungsi ginjal. Kenaikan kada ureum dan kretainin menjadi tanda penurunan fungsi ginjal.

BACA JUGA: Inilah Faktor Penyebab yang Memicu Timbulnya Kecemasan Pada Lansia

Nama penulis: Yasmine Camilla

Nama pembimbing: Nur Septia Handayani

Editor: Puspa Anggun Pertiwi

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!