VOKASI UNAIR

Mengenal Infark Miokard Akut (IMA)

VOKASI NEWSApa itu IMA?

Infark Miokard Akut (IMA) atau yang lebih dikenal sebagai serangan jantung secara mendadak. Kondisi tersebut merupakan terganggunya pasokan oksigen ke jantung akibat adanya sumbatan pada arteri koroner.

Penelitian Mengenai Kejadian IMA

Penelitian yang dilakukan di China dengan kurun waktu antara tahun 2015-2018 mengidentifikasikan bahwa sebanyak 1962 kasus ditemukan pada 4 rumah sakit umum yang dijadikan subyek penelitian. Amerika Serikat juga memperkirakan terdapat lebih dari 1 juta orang penderita IMA dengan lebih dari 7 juta kematian global (12,7% dari seluruh kematian) pada tahun 2008 dengan sekitar 300.000 orang yang diperkirakan meninggal sebelum sampai ke rumah sakit akibat IMA.

Penyebab

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya IMA. Seperti berkurangnya suplai oksigen ke jantung, meningkatnya kebutuhan oksigen pada tubuh, dan sumbatan pada arteri koroner. Berkurangnya suplai oksigen ke jantung disebabkan oleh 2 faktor, yakni faktor pembuluh darah dan faktor sirkulasi. Faktor pembuluh darah berkaitan dengan tugas pembuluh darah sebagai jalan darah mencapai jantung. Faktor sirkulasi berkaitan dengan kelancaran peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh hingga kembali lagi ke jantung. 

Penyebab IMA akibat peningkatan suplai oksigen tubuh, jika terjadi pada pengidap penyakit jantung, mekanisme kompensasi semakin memperburuk kondisi. Hal tersebut dikarenakan kebutuhan oksigen yang semakin meningkat, sementara suplai oksigen tidak bertambah. Oleh sebab itu, segala aktivitas yang dapat menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen akan memicu terjadinya IMA. Sementara pada sumbatan arteri koroner terjadi karena terbatasnya atau terputusnya aliran darah yang menyebabkan penyumbatan kesuatu bagian dari jantung. Jika aliran darah terputus atau berhenti lebih dari beberapa menit, maka jaringan jantung akan mati dan hal tersebut dapat menyebabkan kematian.

Klasifikasi

Berdasarkan lokasi infark yang ditentukan dari perubahan EKG, IMA dibedakan menjadi 2. Non-ST-Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI) dan ST-Elevation Myocardial Infarction (STEMI). STEMI merupakan keadaan dimana arteri tidak tersumbat sepenuhnya, sehingga pasokan oksigen masih tersedia. Sementara NSTEMI yaitu arteri tersumbat keseluruhan.

BACA JUGA METHANOL (Medical Laboratory Technology Olimpiade) 2023

Faktor Resiko

Secara garis besar, faktor resiko untuk penyakit IMA terbagi menjadi 2. Yaitu faktor resiko yang dapat dimodifikasi dan faktor resiko yang tidak dapat di modifikasi. Faktor resiko yang dapat dimofifikasi meliputi hipertensi, diabetes mellitus, dislipidemia, riwayat merokok, aktivitas fisik, dan gaya hidup sementara. Kemudian faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi dapat berupa usia, jenis kelamin, ras serta riwayat keluarga.

Pemeriksaan Penunjang Diagnosa

Dalam mendiagnosa penyakit IMA, dapat dilakukan beberapa pemeriksaan penunjang. Yaitu Elektrokardiogram (EKG), laboratorium, dan radioisotop. Pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) digunakan dalam memberikan informasi mengenai elektrofisiologi jantung. Pemeriksaan tersebut digunakan sebagai pemantau perkembangan serta resolusi suatu IMA. Pada pemeriksaan laboratorium untuk mendiagnosa adanya IMA, terdapat beberapa jenis pemeriksaan. Seperti pemeriksaan Creatine Kinase Myocardial Band (CK-MB), Lactate Dehidrogenase (LDH), SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase), SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase), serta troponin. Selanjutnya, pemeriksaan radioisotop merupakan pemeriksaan paling akurat untuk mendiagnosa adanya IMA. Hal tersebut dikarenakan hasil pemeriksaan radioisotop  diambil dan terikat pada daerah-daerah nekrotik dan tidak pada daerah normal.

BACA JUGA Meningkatnya Kadar Gula Darah Saat Puasa

***

Penulis: Gadis Wibowo

Editor: Yusriyyah Rahmah Nabilah

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!