VOKASI NEWS – Bertempat di Airlangga Wellness Center (AWC), Kampus B UNAIR (13/12), kegiatan berlangsung dengan sukses. Kegiatan dihadiri oleh Prof. Dr. Mohammad Nasih, S.E., M.T., Ak., selaku Rektor Universitas Airlangga serta Prof. Anwar Ma’ruf, drh., M.Kes. selaku Dekan Fakultas Vokasi UNAIR. Turut hadir pula, Bapak Agus Nugroho sebagai Tim Ahli Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek di acara peresmian Teaching Factory Airlangga Wellness Center (AWC) 2023.
Teaching Factory Airlangga Wellness Center (AWC)
Seperti yang perlu diketahui, Airlangga Wellness Center merupakan bagian dari Competitive Fund yang mana hasil hibah dari Direktorat Jenderal Vokasi. Adapun tujuan pendirian Airlangga Wellness Center (AWC) yakni untuk mendukung pembelajaran pendidikan vokasi sehingga menghasilkan SDM yang siap kerja, terutama dalam bidang kesehatan.
Dalam kesempatan wawancara tersebut, Prof. Anwar menyebutkan jika terdapat 3 prodi yang akan secara aktif memanfaatkan AWC dalam pembelajarannya. Salah satunya yakni, program studi D4 Teknologi Radiologi dan Pencitraan, D4 Teknik Laboratorium Medik, dan D4 Fisioterapi. Adapun seluruh mahasiswa kesehatan pendidikan vokasi dapat memanfaatkan Teaching Factory AWC untuk melatih keterampilannya dalam menggunakan alat kesehatan modern.
“Di sisi lain, lulusan Fakultas Vokasi UNAIR diharapkan dapat menghasilkan alumni yang siap bekerja dengan kompetensinya yang unggul akan alat-alat kesehatan yang modern,” Ungkap Prof. Anwar
Mission Differensiansi Pendidikan Vokasi
Di era saat ini, pendidikan vokasi mungkin menjadi salah satu pendidikan yang belum umum di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, dengan adanya program dukungan seperti ini diharapkana masyarakat akan semakin sadar akan pentingnya pendidikan vokasi bagi mahasiswa dan masyarakat. Dengan berjalannya Mission Differensiansi atau program Competitive Fund ini, diharapkan Fakultas Vokasi UNAIR dapat mengemban amanah untuk menjadikan mahasiswa memiliki keterampilan yang spesifik dan terkini.
“Hadirnya Airlangga Wellness Center (AWC) UNAIR mempertegas jati diri pendidikan tinggi Vokasi di kalangan masyarakat,” tegas Agus Nugroho.
Tidak hanya itu, Bapak Agus Nugroho juga menyebutkan jika di zaman saat ini lapangan pekerjaan sangat membutuhkan tenaga kerja yang terampil. Oleh karena itu dengan adanya Teaching Factory ini diharapkan dapat menjadi tantangan bagi pendidikan vokasi untuk menunjukkan serta melatih setiap mahasiswanya. Meskipun begitu, peran pendidikan vokasi bukan hanya sekedar melatih keterampilan mahasiswa, namun terdapat 3 komponen penting yang perlu diberikan oleh pendidikan vokasi. Adapun 3 komponen penting tersebut sebagai berikut:
- Cara belajar mahasiswa harus dibimbing dengan baik, terutama dalam menggunakan alat kesehatan,
- Cara berpikir mahasiswa perlu diolah lebih matang untuk mencari solusi atas diagnosa yang ditetapkan,
- Cara membuat, sehingga mahasiswa akan menjadi lulusan siap kerja yang berkompeten.
Teaching Factory sebagai Media Pembelajaran dan Pemeriksaan
Di sisi lain, Prof. Nasih mempertegas jika Teaching Factory akan secara aktif melibatkan bimbingan senior dan para ahli dalam bidangnya. Hal tersebut bertujuan agar output yang dihasilkan dari Teaching Factory ini seimbang antara keterampilan mahasiswa dan pelayanan yang baik bagi masyarakat. Adapun 3 manfaat utama yang diharapkan Prof. Nasih dari Teaching Factory ini sebagai berikut:
- Meningkatkan skill mahasiswa,
- Melayani masyarakat dalam bidang kebugaran dan kesehatan sehingga menciptakan SDM yang sehat,
- Biaya kesehatan yang terjangkau di kalangan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Nasih menegaskan jika Teaching Factory Airlangga Wellness Center (AWC) UNAIR ini akan terdedikasikan secara penuh kepada seluruh mahasiswa dan masyarakat. Oleh karena itu, mahasiswa maupun masyarakat tidak perlu ragu mengunjungi AWC sebagai media pembelajaran maupun media pelayanan kesehatan.
BACA JUGA: Hima D4 Teknologi Radiologi Pencitraan Lanjutan Program GALAKSI
***
Reporter: Zhafira Ratu Rania – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR
Penulis: Puspa Anggun Pertiwi
Editoe: Muhammad Duiqi Alfiansyah
