VOKASI UNAIR

Pentingnya Pengetahuan Tentang Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) Pada Anak Usia 6-24 Bulan

Ilustrasi makanan pendamping ASI/artikel mengenai pengetahuan tentang MPASI/freepik

VOKASI NEWS – Pengetahuan tentang MPASI menjadi penting untuk diberikan pada ibu.

Makanan Pendamping ASI (MPASI) adalah makanan dan/atau minuman selain air susu ibu yang mengandung zat gizi. Makanan dan/atau minuman itu diberikan kepada bayi selama periode penyapihan (complementary feeding). Adapun makanan dan/atau minuman dini tersebut sebaiknya diberikan pada bayi berusia 6 bulan (Nurwiah, 2017). Diberikannya makanan lain selain ASI merupakan proses transisi dari asupan yang berbasis susu menuju makanan semi padat.

Syarat diberikannya MPASI menurut WHO adalah tepat waktu, aman, responsif dan adekuat. Pengenalan dan pemberian MPASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak. ASI hanya memenuhi kebutuhan gizi bayi sebanyak 60% pada bayi usia 6-12 bulan. Sisanya harus dipenuhi dengan makanan lain yang cukup jumlahnya dan baik bagi gizinya. Oleh karena itu pada usia 6 bulan ke atas bayi membutuhkan gizi tambahan yang berasal dari MPASI (Mufida at al, 2015). Pemberian MPASI harus sesuai dengan bertambahnya usia bayi, dan perkembangan atau kemampuan bayi/anak menerima makanan.

Faktor yang Memengaruhi Pemberian MPASI Pada Anak

Ada beberapa faktor yang memengaruhi pemberian MPASI pada anak, diantaranya ialah:

Usia Ibu

Pemberian makanan tambahan pada usia dini dapat menimbulkan gangguan pada pencernaan sepeti diare, muntah, dan sulit buang air besar. Hal itu pada akhirnya dapat menyebabkan banyak infeksi, kenaikan berat badan (obesitas), dan alergi terhadap salah satu zat gizi yang terdapat dalam makanan. Pada umumnya, usia yang lebih tua cenderung mempunyai banyak pengalaman dibandingkan dengan usia yang lebih muda.

Berbeda dengan usia yang lebih muda, pada ibu- ibu golongan ini sudah ada pengalaman dalam hal merawat bayinya termasuk dalam memberikan MPASI kepada bayi. Adanya pengalaman tersebut maka akan menambah juga pengetahuan ibu tentang pemberian MPASI

Pendidikan

Pada dasarnya pendidikan seseorang berhubungan dengan kehidupan sosialnya. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka ia akan lebih memerhatikan masalah kesehatan. Pendidikan ibu sangat berpengaruh terhadap minat ibu untuk memelihara kesehatannya bayi, dan dirinya sendiri. Oleh sebab itu, ibu dengan golongan pendidikan tinggi dipercaya memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang MPASI. Dengan adanya pendidikan yang lebih baik, diharapkan seorang dapat lebih cepat memahami, menanggapi, atau menganalisa sesuatu yang disampaikan atau diinformasikan.

BACA JUGA: Keseruan Praktik Kerja Lapangan Mahasiswa D3 Paramedik Veteriner di UPT Laboratorium Kesehatan Hewan Malang

Pendidikan dapat berlangsung di dalam maupun di luar sekolah sebagai upaya untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan seseorang. Proses belajar juga dipengaruhi oleh pendidikan. Semakin tinggi pendidikan individu semakin mudah individu tersebut untuk menerima informasi. Banyaknya informasi yang didapatkan, maka semakin banyak pula pengetahuan yang didapatkan seseorang. Akan tetapi tidak selamanya tingkat pendidikan mutlak dapat memengaruhi pengetahuan seseorang. Bisa jadi pengetahuan seseorang baik karena didapat dari lingkungan sosial mereka.

Pekerjaan

Ibu yang bekerja mempunyai risiko untuk memberikan MPASI tidak tepat waktu yaitu pada usia kurang 6 bulan. Pada dasarnya Ibu yang memiliki kesibukan bekerja di luar rumah tidak memiliki banyak waktu untuk memberikan ASI secara eksklusif pada anaknya. Hal itu berpotensi untuk memberikan makanan tambahan selain ASI sejak anakusia kurang 6 bulan.

Bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu bagi ibu-ibu yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga. Seorang yang memerlukan banyak waktu dan tenaga untuk menyelesaikan pekerjaan yang dianggap penting dan memerlukan perhatian dengan adanya pekerjaan. Menurut Notoatmodjo (2003), seseorang yang bekerja pengetahuannya akan lebih luas daripada seseorang yang tidak bekerja, karena dengan bekerja seseorang akan punya banyak informasi.

Menurut Hidajati (2012), pengetahuan responden yang bekerja lebih baik dibandingkan dengan pengetahuan responden yang tidak bekerja. Hal ini disebabkan karena ibu yang bekerja memiliki akses yang lebih baik terhadap berbagai informasi, termasuk mendapatkan informasi MPASI.

Dari uraian ini menunjukkan bahwa betapa bahayanya memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) pada anak sebelum waktunya. Pemberian makanan tambahan  pada usia dini dapat menyebabkan gangguan pada pencernaan seperti diare, muntah, dan sulit buang air besar.

***

Penulis : Rofiatul Mudawiyah

Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!