VOKASI UNAIR

Melihat Lebih Dekat: Jelajah Kualitas Citra MRI Tumor Kepala dan Leher Teknik STIR vs Dixon

Melihat Lebih Dekat Jelajah Kualitas Citra MRI Tumor Kepala dan Leher Teknik STIR vs Dixon - syah reza.

VOKASI NEWS – Perbandingan teknik STIR (Short Tau Inversion Recovery) vs Dixon merupakan kedua teknik yang digunakan untuk mengevaluasi tumor yang ada di kepala dan leher.

Dunia medis, teknologi di bidang radiologi terus berkembang untuk membantu dokter memahami lebih dalam tentang tubuh manusia. Magnetic Resonance Imaging (MRI)  merupakan teknologi yang memanfaatkan gelombang medan magnet dan radiofrekuensi dikelola dengan komputer sehingga menghasilkan citra gambar. MRI tidak hanya menjadi alat diagnosa, tetapi juga pemandu utama dalam merancang rencana perawatan yang lebih efektif dan tepat sasaran. Tumor kepala dan leher adalah permasalahan kesehatan yang saat ini tengah berkembang pesat. MRI terus berkembang dengan memberikan fitur yang unggul dan terbaik terutama dalam mendeteksi tumor kepala dan leher.

Salah satu teknologi terkini yang tengah diuji adalah teknik penekanan lemak pada pemeriksaan MRI tumor kepala dan leher. Ada dua kandidat utama yang bersaing dalam memberikan gambaran terbaik yaitu teknik STIR (Short Tau Inversion Recovery) dan Dixon. Kedua teknik ini  penting dalam evaluasi tumor kepala dan leher, mengatasi kendala visualisasi pada anatomi kompleks dan keberadaan gap udara. Hal ini disebabkan oleh bentuk, kepadatan struktur bergerak, dan jaringan lemak pada area kepala dan leher.

STIR

Teknik STIR berperan menekan sinyal lemak disekitar jaringan normal atau terinvasi, membuat jaringan abnormal tampak mencolok atau sinyal tinggi. Teknik Dixon yaitu teknik penekanan sinyal pada lemak dan hanya menampilkan sinyal water berfungsi menekan artefak karena sinyal lemak tinggi.

Meskipun penting, penelitian khusus kedua teknik penekanan lemak ini pada tumor kepala dan leher belum ada yang membahas perihal tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas citra MRI antara teknik STIR dan Dixon. Dengan demikian dapat diketahui apakah terdapat perbedaan kualitas citra MRI pada tumor kepala dan leher menggunakan teknik STIR dan Dixon. Kesempatan ini MRI Signa Pioneer 3T GE Healthcare System ikut andil dalam pembuktian kualitas citra MRI tumor kepala dan leher.

Dalam penelitian eksperimental ini, dilibatkan 9 pasien dengan tumor kepala dan leher diluar otak. Pasien tersebut menjalani pemeriksaan MRI dengan teknik STIR dan Dixon pada tampilan Axial dan Coronal. Kualitas citra MRI terdapat 4 hal yaitu Signal to Noise Ratio, Contrast to Noise Ratio, Spatial Resolution, dan Scan Time. Spatial Resolution terdiri dari ketajaman lesi, Inhomogenitas Fat Supression, ketajaman jaringan sehat, dan ketidaktampakan artefak.

Hasil citra dari pemeriksaan tersebut akan dinilai secara komputerisasi pada komputer Advanced Workstation (AW) GE Healthcare Post Processing  System. Penilaian itu terdiri dari Signal to Noise Ratio (SNR), Contrast to Noise Ratio (CNR), dan Scan Time. Pada Spatial Resolution dapat dilakukan pada 4 penilaian tersebut oleh 2 responden neuroradiologist yang sudah berpengalaman lebih dari 10 tahun. Neuroradiologist tersebut adalah Dr. Sri Andreani Utomo, dr., Sp.Rad(K), N-KL dan Dr. Widiana Ferriastuti, dr., Sp.Rak(K), N-KL yang ahli subspesialis neurologi kepala dan leher di Surabaya.

Nilai SNR

Nilai SNR didapatkan dengan menghitung nilai intesitas sinyal tumor dan standart devisiasi background dari citra MRI, dengan menhindari noise gambar. Pada CNR didapatkan dengan menghitung nilai selisih dari SNR tumor dan SNR jaringan sehat. Penilaian tersebut di ukur dengan menggunakan tools ROI (Region of Interest) dengan ukuran 1mm. Pada Scan Time didapatkan dengan observasi lama waktu pemeriksaan MRI berlangsung pada teknik STIR dan Dixon potongan Coronal dan Axial.

Pada penilaian Spatial Resoltuion terdiri dari ketajaman lesi yang menilai tingkat perbedaan kontras pada lesi yang tervisualisasi, Inhomogenitas Fat Supression menilai ketika penekanan lemak tidak merata di seluruh gambar, sehingga terdapat area dengan tingkat penekanan lemak bervariasi. Ketajaman jaringan sehat menilai tingkat perbedaan kontras pada jarinngan sehat yang tervisualisasi. Kemudian ketidaktampakan artefak menilai peristiwa yang menunjukan tidak adanya gangguan gambar yang seharusnya tidak ada atau artefak hasil citra MRI

Dalam penelitian ini tentunya terdapat pengontrol variabel sehingga data yang didapatkan tidak bias dengan memfokuskan pada kualitas high resolution. Variabel pengontrol terdiri dari slice thickness, luas area scan Field of View (FOV), dan matrix (frekwensi x phase).

Berdasarkan hasil penelitian, bahwa teknik STIR lebih unggul dalam SNR, CNR pada kedua tampilan baik Axial dan Coronal. Pada penilaian Spatial Resolution STIR lebih unggul dengan Inhomogenitas Fat Suppression, ketajaman lesi dan ketidaktampakan artefak. Namun teknik Dixon lebih baik dalam mengurangi ketidaktampakan artefak dan cenderung memiliki waktu lebih cepat dari teknik STIR.

Kesimpulannya, terdapat perbedaan signifikan (p<0.05) dalam kualitas citra MRI pada teknik STIR dan teknik Dixon pada tumor kepala dan leher. Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan lebih dalam tentang pemilihan teknik penekanan lemak, Selain itu dapat menjadikan pertimbangan atau rekomendasi protokol pemeriksaan MRI pada rumah sakit karena kedua teknik tersebut memiliki kelebihan masing-masing.

BACA JUGA : EVALUASI HEALTH BELIEF MODEL SEBAGAI FAKTOR PENGARUH KEPATUHAN RADIOGRAFER TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PROTEKSI RADIASI

***

Penulis : Syah Reza Budi Azhari

Pembibing : Anggraini Dwi Sensusiati dan Eunike Serfina Fajarini

Editor : Maulidatus Solihah

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!