VOKASI UNAIR

Kasus DBD Kembali Melonjak, Mahasiswa Magang D3 Teknologi Laboratorium Medis Melakukan Pemeriksaan DENM di Pramita Laboratorium

Kasus DBD Kembali Melonjak, Mahasiswa Magang D3 Teknologi Laboratorium Medis Melakukan Pemeriksaan DENM di Pramita Laboratorium_Dokumen Istimewa

VOKASI NEWS – Praktek Pemeriksaan DENM oleh mahasiswa D3 Teknologi Laboratorium Medis selama kegiatan magang.

Sejak tanggal 5 Februari hingga 15 Maret 2024, mahasiswa Teknologi Laboratorium Medis UNAIR telah melaksanakan kegiatan magang di Laboratorium Pramita Adityawarman Surabaya. Banyak hal baru dan bermanfaat yang telah dipelajari oleh mahasiswa ketika melaksanakan magang di Laboratorium Pramita. Salah satunya adalah mengetahui adanya pemeriksaan Demam berdarah dengan alat VIDAS.

Maraknya penyakit demam berdarah dalam beberapa bulan terakhir ini membuat pemeriksaan Demam berdarah di Laboratorium Pramita juga meningkat. Demam berdarah sendiri merupakan penyakit serius yang ditularkan oleh nyamuk yang disebabkan oleh virus dengue (DENV). Terdapat beberapa pemeriksaan yang dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit demam berdarah. Salah satu diantaranya terdapat tes NS1, tes serologi dan tes darah lengkap.

Pemeriksaan dengan VIDAS pada Laboratorium Pramita tergolong tes serologi. Proses tersebut terjadi dimana alat tersebut mendeteksi antibodi IgM dan IgG yang diproduksi oleh sistem kekebalan ketika seseorang terpapar virus dengue. Tes ini paling efektif bila dilakukan minimal 4 hari setelah timbulnya gejala. Selama 12 minggu kedepan, tes serologi masih bisa digunakan untuk memantau perkembangan virus dengue dalam tubuh pasien. 

Metode Pemeriksaan Dengue di Pramita Lab

Salah satu metode deteksi infeksi demam berdarah atau virus dengue yang dilakukan di Laboratorium Pramita Adityawarman adalah mendeteksi IgM Dengue menggunakan alat Vidas. IgM dengue pada serum pasien diukur menggunakan alat Vidas. Kemudian, alat akan menunjukkan hasil yang berupa absorbansi merepresentasikan kadar IgM pada serum pasien. IgM spesifik terhadap virus dengue merupakan antibodi yang pertama kali dikeluarkan oleh tubuh jika terinfeksi virus dengue.

IgM dengue meningkat sekitar 3-7 hari setelah tubuh terinfeksi virus dengue. Dengan begitu, deteksi IgM dengue merupakan salah satu metode deteksi dini penyakit demam berdarah. Sampel yang dapat digunakan untuk deteksi IgM dengue adalah serum darah. Kadar IgM dengue yang meningkat dapat diartikan bahwa pasien tersebut sedang terinfeksi virus dengue tahap awal. Oleh karena itu, pendeteksian IgM dengue sangat berguna agar pengobatan penyakit demam berdarah dapat dilakukan sedini mungkin.  

BACA JUGA: Keceriaan Ramadhan! HIMA D-III Akuntansi UNAIR Mengadakan ‘Bursa Sembako’

Vidas memiliki prinsip ELFA yang merupakan gabungan dari 2 langkah enzyme immunoassay sandwich dengan metode yang hasil akhirnya pembacaan fluorescence (ELFA). Selanjutnya, serum dialirkan pada bagian dalam dan luar air dan Solid Phase Receptack (SPR). Sampel diinkubasi dalam SPR maka Antibodi Sampel akan berkaitan dengan Antigen SPR. Inkubasi kedua ditambahkan ALP monoclonal anti human IgG Ab lalu dicuci.

ALP akan menyebabkan fluorescence dan diukur pada panjang gelombang tertentu. Sampel yang dibutuhkan adalah serum pasien. Untuk pemeriksaan DENM, dibutuhkan reagen strip DENM dan serum pasien. Masukkan reagen strip dan SPR kedalam alat kemudian input pemeriksaan yang ingin dilakukan lalu ketik “Create” otomatis strip akan terdaftar di salah satu rak. Lalu tekan tab Rak dan sesuaikan jumlah sampel yang dibutuhkan lalu tekan tombol running. Alat akan selesai dengan waktu yang sudah ditentukan pada alat. Hasil yang tidak normal dan tergolong tinggi menjadi fokus staf medis untuk diagnosis serta pengobatan selanjutnya.

Kapan Harus Melakukan Pemeriksaan DENM?

Pemeriksaan DENM dapat dilakukan saat pasien mengalami gejala demam akut dengan rentan waktu 2-7 hari. Adapun gejala lain seperti menggigil, lemas, ruam kulit kemerahan, kesulitan menelan makanan dan minuman, mual, muntah, gusi berdarah, serta bintik-bintik pada kulit. Apabila menemukan orang dengan gejala tersebut, diminta segera untuk berkunjung ke faskes terdekat agar diagnosis dan pengobatan dapat dipercepat bagi staf medis.

Kenali DBD sedini mungkin untuk percepat penanganan, salam sehat.

***

Penulis: Mahasiswa Magang Pramita Laboratorium

Editor: Puspa Anggun Pertiwi

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!