VOKASI UNAIR

Analisis Nilai Dosis Pasien Pada Teknik Patient-Assisted Compression (PAC) dan Technologist-Controlled Compression (TC) Terhadap Indonesian Diagnostic Reference Level (I-DRL) Mammografi

Analisis Nilai Dosis Pasien Pada Teknik Patient-Assisted Compression (PAC) dan Technologist-Controlled Compression (TC) Terhadap Indonesian Diagnostic Reference Level (I-DRL) Mammografi DATA-SKRIPSI_RATNA_151910383019-Ratna-Dewi_

VOKASI NEWS – Analisis nilai dosis radiasi teknik Patient-Assisted Compression (PAC) dan Technologist-Controlled Compression (TC) terhadap I-DRL pada pemeriksaan mammografi

Teknik mammografi umumnya digunakan sebagai deteksi dini pada jaringan payudara. Teknik ini mampu menampakkan hasil citra dalam bentuk dan batasan benjolan pada payudara (Bontroger, 2018). Mammografi merupakan pemeriksaan dengan sinar –X dengan energi rendah (American Cancer Society,2016). Technologist- Controlled Compression merupakan teknik kompresi payudara yang dilakukan oleh petugas medis dengan tujuan untuk mendapatkan hasil radiograf secara optimal. Teknik ini dilakukan dengan kompresi secara maksimal pada payudara. Akan tetapi dengan kompresi maksimal yang dilakukan oleh petugas medis kurang dalam mentoleransi rasa sakit pasien baik secara fisik maupun psikologis dalam melakukan pemeriksaan (Ulus et al.,2019). Upaya peningkatan terhadap pemeriksaan mammografi, dilakukan pengujian terhadap salah satu teknik kompresi mammografi yaitu Patient-Assisted atau self compression. Patient-assisted atau self compression merupakan teknik mengkompresi payudara bukan dari teknologist melainkan dilakukan oleh pasien itu sendiri (Ulus et al.,2019).

Optimisasi Dosis dengan DRL

            Besarnya dosis radiasi yang diterima pasien bergantung pada alat, teknik, radiografer, dan faktor eksposi saat pemeriksaan dilakukan. Salah satu langkah optimisasi dosis yang pasien terima selama pemeriksaan tidak terlalu berbeda secara signifikan BAPETEN menerapkan standar dosis nasional. Standar dosis normal ini disebut dengan Diagnostic Reference Level (DRL) (Bapeten, 2016). Menurut Perka BAPETEN tersebut juga menyatakan dosis  glandular pada mammografi. Dosis yang diterima pasien dewasa rata-rata untuk proyeksi Craniocaudal (CC) adalah 1 mGy (tanpa grid) sedangkan 3 mGy (dengan grid). DRL adalah tingkat panduan diagnostik untuk paparan medik yang digunakan oleh praktisi kesehatan. Dengan tujuan, untuk memaksimalkan perlindungan pasien terhadap radiasi disetiap jenis pemeriksaan radiologi. DRL memiliki tujuan yaitu untuk menghindari dosis radiasi pada pasien yang tidak perlu. Hal ini dicapai dengan perbandingan antara nilai numerik DRL yang berasal dari data nasional, regional, atau lokal yang relevan (ICRP, 2017).

Data yang Digunakan

            Penelitian ini melibatkan 47 data pasien dengan usia 35 sampai >60 tahun dari RSUD Karsa Husada Batu.  Hasil dari penelitian ini adalah nilai MGD pada teknik TC memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan nilai MGD teknik PAC. Hal ini dikarenakan faktor mAs dan kV merupakan faktor penting tarkait MGD karena automatic filter mode dan Automatic Exposure Control (AEC) yang digunakan dalam alat mammografi. Secara otomatis penyesuaian mAs dan kV pada sistem tergantung pada Compressed Breast yang dihasilkan. Nilai kV dan mAs teknik TC dari proyeksi CC dan MLO menghasilkan nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan hasil dari teknik PAC. Ini dikarenakan penggunaan faktor eksposi pada kV dan mAs yang berbeda sangat mempengaruhi besar kecilnnya jumlah paparan radiasi yang diterima pasien.

Dengan hasil perbandingan DRL pada RSUD Karsa Husada Batu memiliki nilai lebih rendah dibandingkan dengan peneliti lainnya. Dan juga hasilnya lebih rendah dengan penetapan Perka BAPETEN. Hasil yang didapatkan dari peneliti dapat dikatakan bahwa salah satu upaya dalam penerapan optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi pada paparan medik di RSUD Karsa Husada telah berjalan dengan baik.

BACA JUGA : Kunjungan MAN 2 Rembang di Fakultas Vokasi Universitas Airlangga

***

Penulis : Ratna Dewi Oktaviani Putri

Pembimbing : Amilia Kartika Sari, S.Tr. Kes., M. T dan Weni Purwanti, S.Si,M.Si

Editor : Maulidatus Solihah

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!