VOKASI UNAIR

Fenomena Status Kesehatan di Indonesia

VOKASI NEWS – Di Indonesia, status kondisi kesehatan di masyarakat masih menjadi perhatian khusus. Hingga saat ini, Indonesia masih dihadapkan dengan masalah gizi seperti anemia gizi, kekurangan vitamin, kekurangan energi kronik (KEK), dan lain-lain.

Dari ragam masalah gizi yang masih sering terjadi adalah anemia gizi yang menjadi kontributor penyebab terjadinya anemia. Anemia merupakan kondisi kekurangan sel darah merah atau kadar hemoglobin (Hb) rendah. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, tercatat penderita anemia pada usia 15-24 tahun sebanyak 32% dengan sebaran didominasi oleh perempuan (27,2%) daripada laki-laki (20,3%).

Status gizi diartikan sebagai ekspresi dari keseimbangan antara konsumsi dan penyerapan zat gizi serta penggunaan zat gizi tersebut di dalam tubuh. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, kondisi status gizi di Indonesia menurut Indeks Massa Tubuh (IMT) tercatat 9,3% kurus, 13,6% BB berlebih, dan 21,8% obesitas.

Oleh karena itu, kedua permasalahan tersebut saling berikatan karena kondisi status gizi diperkirakan menjadi salah satu faktor risiko penyakit anemia.

Latar Belakang Skrining Kesehatan Pada Mahasiswa Ormawa Unair

Fenomena ini cukup menjadi salah satu concern di Indonesia. Raafy Yudha, sebagai mantan aktivis Ormawa di lingkup Universitas Airlangga, melakukan riset sekaligus skrining kesehatan pada mahasiswa ormawa UNAIR. Menurut Raafy Yudha, hal ini penting bagi mahasiswa ormawa untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka ditengah kesibukan sebagai mahasiswa akademik dan aktivis organisasi.

“Hal ini menjadi penting karena hasil pengamatan pribadi selama masih menjadi aktivis, mendapati beberapa teman-teman ‘mengentengkan’ pola makan dan waktu istirahat mereka. Hal ini yang bisa menyebab teman-teman aktivis gampang drop”, tutur Raafy Yudha, ketika ditanya oleh asisten risetnya, Anissa Yunita.

Skrining kesehatan dan riset ini dilakukan pada bulan Mei – Juli 2023 dengan pusat penelitian di Masjid Nuruzzaman Kampus B, Universitas Airlangga. Selain itu, kegiatan ini juga sudah memiliki keamanan dan legalitasnya melalui sertifikat laik etik yang diperoleh dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga dengan nomor 584/HRECC.FODM/V/2023.

“Untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan teman-teman mahasiswa, misalnya yang berasal dari ormawa Kampus A Moestopo atau Kampus C MERR ya nanti bisa dijadwalkan dan bertemu disana nantinya”, tuturnya.

Pelaksanaan Skrining Kesehatan

Kegiatan skrining kesehatan ini dilakukan pengambilan data kesehatan secara langsung pada mahasiswa yang telah menyetujui informed consent yang sudah diberikan. Data status gizi berupa berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) secara antropometri serta besaran lingkar perut (LP).

Kemudian, pengambilan sampel darah kapiler menggunakan metode POCT (Point of Care Test) melalui ujung jari untuk diukur kadar hemoglobin (Hb) pada mahasiswa. Setelah dilakukan pemeriksaan, akan diberikan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) kepada para responden yang mendapati hasil status gizi dan kadar hemoglobin yang normal. Selain itu, juga yang emndapatkan hasil abnormal sebagai bentuk interpretasi hasil pemeriksaan dan edukasi kesehatan.

Seluruh responden yang sudah menjalani pemeriksaan, akan berikan suplemen vitamin dan susu sebagai bentuk tanda terimakasih karena sudah berpartisipasi melakukan skrining kesehatan.

Pada kegiatan ini, terjaring sebanyak 126 mahasiswa mendaftarkan diri untuk mengikuti skrining kesehatan. Dikarenakan juga dilakukan pengambilan data untuk riset, maka akan di skrining kembali sesuai kriteria yang telah ditentukan untuk kepentingan riset. Sehingga, total yang menjadi responden untuk data riset menjadi 122 mahasiswa,

“Bagi teman-teman mahasiswa yang termasuk kriteria eksklusi dari riset, tetap bisa melakukan pemeriksaan jika mau diperiksa, tidak ada paksaan dan dibebaskan”, kata Raafy Yudha.

Gambar 1. Pemeriksaan pada responden perempuan (kiri) dan pada responden laki-laki (kanan)

Demografi Hasil Skrining Kesehatan

Sebanyak 122 responden yang terpilih menjadi partisipan riset, ada 8 responden yang mengundurkan diri menjadi partisipan. Oleh karena itu, tersisa 114 partisipan yang bersedia mengikuti serangkaian pemeriksaan kesehatan. Dari 114 partisipan, 74,6% merupakan mahasiswi dan 25,6% merupakan mahasiswa.

Sebaran partisipan merupakan mahasiswa yang berasal dari 13 fakultas dari 15 fakultas di kampus utama Universitas Airlangga. Namun, didominasi dari Fakultas Vokasi sebanyak 22,8% dan mayoritas partisipan mengikuti ormawa di tingkat Universitas sebanyak 41,2%.

Status gizi menunjukkan 61,4% partisipan memiliki gizi normal dengan nilai IMT 18,5 – 25,0. Pada status obesitas sentral (lingkar perut) menunjukkan normal pada 21,9% mahasiswa dan 69,3% pada mahasiswi. Untuk nilai kadar hemoglobin, mayoritas partisipan memiliki kadar Hb normal. Akan tetapi masih ditemukan kadar Hb abnormal yakni Hb tinggi pada 6,1% mahasiswa dan 3,5% mahasiswi, serta Hb rendah pada 7,9% mahasiswi.

BACA JUGA: Hubungan antara Kadar Kreatinin dan Kadar Kolesterol LDL pada Pasien Diabetes Melitus

***

Nama Penulis: Raafy Yudha Ash-Shiddiqy

Nama Pembimbing: Nur Septia Handayani

Editor: Puspa Anggun Pertiwi

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!