VOKASI NEWS – Edukasi pencegahan osteoarthritis yang dialami oleh lansia.
Kelas Gresik 3A1 D3 Keperawatan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga telah melaksanakan Pengabdian Masyarakat (PENGMAS): Pencegahan Osteoarthritis di Masa Tua. Penelitian tersebut dilakukan di Balai Dusun Cagak Agung, Kabupaten Gresik bersama ibu-ibu PKK Desa Cagak Agung, Cerme, Gresik. Tujuan dari edukasi ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kepada ibu-ibu PKK Desa Cagak Agung, Cerme, Gresik. Khususnya mengenai pengertian dan pencegahan osteoarthritis di masa tua. Sekaligus untuk memenuhi tugas UTS Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah (Praktikum).
Berdasarkan data WHO, penderita osteoarthritis di Indonesia sekitar 8,1% dari total populasi. Di Jawa Tengah sendiri, penderita osteoarthritis sebesar 5,1% dari total populasi (Alfarisi, 2018). Peningkatan prevalensi osteoarthritis terjadi pada usia 40 – 60 tahun dan terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia (Wijaya, 2018). Menurut data RISKESDAS (2018), sekitar 18,95% penderita gangguan sendi berusia ≥75 tahun. Penderita wanita terbukti lebih banyak yaitu sebesar 8,46% dibandingkan dengan penderita pria sebesar 6,13%. Oleh karena itu, perlu diadakannya edukasi terkait pencegahan timbulnya osteoartritis. Khususnya pada ibu-ibu PKK di RT 02 RW 03 Desa Cagak Agung, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik untuk meminimalisir angka potensi terjadinya osteoarthritis di masa tua.
Urgensi Edukasi Pencegahan Osteoarthritis
Edukasi merupakan segala keadaan, hal, insiden, peristiwa, atau perihal suatu proses berubahnya sikap juga tata laku seseorang ataupun sekelompok orang dalam upaya pendewasaan diri melalui sistem pembelajaran dan pelatihan (Tiara, 2022). Edukasi kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan (Luthfi, 2021). Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu-ibu PKK. Terutama pengetahuan tentang cara pencegahan osteoarthritis di masa tua.
Faktor yang Memengaruhi Tingkat Efektivitas Edukasi
Faktor yang dapat mempengaruhi tingkat keefektifan edukasi atau penyuluhan yang diberikan, yaitu kebiasaan atau life style seseorang dan umur (Kustari, 2021). Sasaran kegiatan ialah kelompok usia dewasa dengan rentang usia 30-40 tahun. Sehingga pemilihan cara atau metode edukasi yang dilakukan yaitu pemaparan materi menggunakan media e-magazine. Media tersebut dapat diakses secara online di media sosial oleh audience dengan cara scan barcode yang telah disiapkan. Selain itu juga dengan menggunakan media lain yaitu poster cetak yang ditempelkan di papan Balai Desa Cagak Agung, Gresik.
Isi dari e-magazine maupun poster, antara lain membahas mengenai pengertian osteoarthritis, etiologi atau penyebab osteoarthritis, klasifikasi atau jenis-jenis osteoartritis, manifestasi klinis atau tanda dan gejala osteoarthritis, serta yang utama adalah pencegahan osteoarthritis. Kemudian, di akhir kegiatan akan dibuka sesi tanya jawab untuk memberi kesempatan bagi audience mengenai hal yang masih dikeluhkan atau belum paham mengenai cara pencegahan osteoarthritis. Adapun konsumsi sehat berupa jajanan ringan dan jus buah kaya akan vitamin C di akhir acara yang akan dibagikan kepada seluruh audience.
[BACA JUGA: Perbedaan Hasil Pemeriksaan Kimia Klinik antara Alat Cobas C303 dengan Architect C4000]
***
