VOKASI UNAIR

Gagal Ginjal Kronik Bisa Menyerang Siapa Saja, Waspada!

Ilustrasi gagal ginjal kronik/dokumen kiriman dari penulis

VOKASI – Gagal ginjal kronik ternyata dapat menyerang siapa saja dari semua kalangan.

Ginjal, organ vital manusia, berperan penting dalam metabolisme dan keseimbangan tubuh. Kerusakan ginjal, seperti Gagal Ginjal Kronis (GGK), berdampak serius dengan risiko kematian tinggi. Faktor risiko GGK melibatkan hipertensi, diabetes, obesitas, pertambahan usia, riwayat keluarga, dan penyakit kardiovaskular. Menurut WHO 2018, 1/10 penduduk dunia mengidap GGK, dengan perkiraan 5-10 juta kasus kematian setiap tahun. Di Indonesia, Riskesdas 2018 mencatat peningkatan signifikan prevalensi GGK menjadi 3,8% atau 739.208 jiwa, terutama di Provinsi Jawa Timur. Data IRR 2018 menunjukkan bahwa laki-laki menjadi pasien GGK terbanyak sebesar 57%.

Gagal Ginjal Pada Laki-Laki dan Perempuan

Data IRR 2018 menunjukkan laki-laki penderita GGK 57%, perempuan 43%. Laki-laki memiliki risiko lebih besar disebabkan faktor hormon, gaya hidup, dan pola makan. Prognosis GGK pada perempuan terkait kontrol gula darah, sedangkan pada laki-laki terkait kontrol proteinuria. Jenis kelamin pada pasien GGK yang menjalani hemodialisis tidak dibatasi oleh gender, melainkan dipengaruhi oleh pola hidup individu masing-masing.

Kelompok Usia Produktif ‘Berisiko’ Terjangkit Gagal Ginjal Kronik

Menurut penelitian Indonesia Renal Registry usia pasien GGK terbanyak pada kelompok usia 45-54 tahun sebesar 30,31 %. usia merupakan lama waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan). Usia juga erat kaitannya dengan prognosis penyakit dan harapan hidup mereka yang berusia di atas 55 tahun. Kecenderungan untuk terjadi berbagai komplikasi yang memperberat fungsi ginjal sangatlah besar bila dibandingkan dengan yang berusia di bawah 40 tahun. Penurunan fungsi ginjal merupakan proses normal setiap bertambahnya usia manusia. Bertambahnya usia menunjukkan penurunan progresif Glomerular Filtration Rate (GFR) dan Renal Blood Flow (RBF). Penurunan terjadi sekitar 8ml/menit/1,73m. Penurunan terjadi sekitar 8ml/menit/1,73m2 setiap dekadenya sejak usia 40 tahun.

Seseorang yang berusia 40 tahun ke atas akan mengalami penurunan laju filtrasi glomerulus secara progresif hingga usia 70 tahun, kurang lebih 50% dari normalnya. Ginjal mulai kehilangan beberapa nefron, yaitu penyaring penting dalam ginjal. Sehingga fungsi penyerapan makanan telah jauh berkurang dan ditambah fungsi ginjal mulai mengalami penurunan sehingga dapat menyebabkan terjadinya penyakit gagal ginjal.

[BACA JUGA: Edukasi Pencegahan Osteoarthritis Pada Lansia]

***

Penulis                           : Hilda Rachmania Panglipurning T

Dosen Pembimbing        : Erlinda Widyastuti

Editor                             : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!