VOKASI UNAIR

DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN ALAT CANGGIH KEDOKTERAN 

DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN ALAT CANGGIH KEDOKTERAN 

VOKASI NEWS – Pemeriksaan mammografi merupakan salah satu jenis pemeriksaan radiologi yang digunakan untuk mendeteksi kanker payudara.

Kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak diderita oleh wanita. Penyakit kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak menjadi sebab kematian terutama di negara berkembang. Kanker payudara merupakan jenis tumor ganas yang berkembang pada sel sel payudara. Sel tersebut berkembang dengan tak terkendali dengan membelah diri dan berakumulasi hingga menjadi benjolan.

Penyebab kematian akibat kanker payudara  disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah minimnya deteksi dini. Deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan dengan SADARI dan SADANIS. Pemeriksaan payudara dengan teknik SADARI yaitu dengan menggunakan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan area payudara serta cermati payudara hingga ketiak. Untuk memeriksa payudara atas lakukan dengan gerakan atas bawah dan juga lakukan gerakan melingkar pada tepi payudara hingga puting. Untuk pemeriksaan payudara secara klinis dapat dilakukan menggunakan alat mammografi.

GEJALA KANKER PAYUDARA

Kanker payudara stadium awal tidak menunjukkan gejala tertentu. Sehingga deteksi dini kanker payudara sangat dibutuhkan. Gejala yang terjadi pada kanker payudara seperti adanya benjolan pada payudara, adanya retraksi atau puting tertarik masuk ke dalam serta darah yang keluar dari puting. 

DETEKSI PAYUDARA

Pemeriksaan kanker pada payudara dapat dilakukan dengan alat kesehatan seperti Ultrasonografi (USG), Biopsi atau pengambilan sampel pada jaringan mammografi untuk menentukan sel jinak atau ganas serta Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan mammografi. Mammografi berasal dari dua kata yaitu mammae/mammo yang berarti payudara dan kata grafi yang berarti pindai atau metode menulis atau membuat gambar dengan teknik. Sehingga mammografi merupakan suatu pemeriksaan yang memanfaatkan energi sinar x untuk melihat adanya kelainan pada payudara dari beberapa posisi. 

MAMMOGRAFI

Pemeriksaan mammografi merupakan pemeriksaan non invasif untuk melihat kanker payudara. Mammografi merupakan salah satu teknik atau pemeriksaan yang tepat untuk melihat adanya kelainan pada payudara. Mamografi bisa dilakukan dengan minimal umur 35 tahun.

Pemeriksaan mammografi dilakukan 4 kali tahap yaitu 2 posisi yang berbeda untuk payudara kanan serta 2 posisi yang berbeda untuk payudara kiri. Perbedaan posisi yang berbeda bertujuan agar sesuatu yang tidak dapat terlihat di posisi pertama dapat tampak di posisi kedua. Posisi pertama menghasilkan gambar atau citra payudara dari tampak atas dan bawah. Posisi kedua pada pemeriksaan mammografi menghasilkan gambar dari samping payudara hingga ketiak.

FAKTOR KANKER PAYUDARA

Kanker payudara dapat dipengaruhi oleh beberapa kondisi seperti belum pernah hamil, memiliki riwayat keluarga penderita kanker payudara, wanita yang telah menopause, terpapar dengan radiasi, mulai menstruasi sebelum usia 12 tahun serta memiliki kebiasaan merokok atau minuman beralkohol. 

Wanita berumur lebih dari 50 tahun atau telah menopause lebih mudah untuk dievaluasi. Menopause bermula saat tubuh mengalami penurunan untuk menghasilkan hormon estrogen dan hormon progesteron. Hormon estrogen dan hormon progesteron yang menurun dapat menyebabkan jumlah jaringan kelenjar dan jaringan lemak yang meningkat.

Payudara yang telah mengalami penurunan kepadatan membuat payudara lebih mudah untuk dievaluasi menggunakan mammografi. Oleh karena itu deteksi kanker atau neoplasma pada wanita yang telah menopause lebih mudah dilakukan daripada wanita yang belum menopause. 

PENCEGAHAN KANKER PAYUDARA

Pencegahan kanker payudara dapat dilakukan dengan memperbaiki kualitas hidup. Berolahraga secara rutin, menyusui anak hingga dua tahun, pola makan gizi yang seimbang, tidak merokok atau minum alkohol, istirahat yang cukup dan pemeriksaan rutin dengan SADARI serta melakukan pemeriksaan dengan SADANIS. 

BACA JUGA : Pengaruh Kombinasi Terapi Scalp Akupuntur Kasus Insomnia pada Pasien Post-Stroke

***

Penulis : Hamidatul Lisya Agistha

Pembimbing : Amillia Kartika Sari dan Pramono

Editor : Maulidatus Solihah

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!